tribratanews.lampung.polri.go.id. Pada Selasa 12 November 2024, Polsek Tanjung Bintang mengadakan pengecekan harga dan ketersediaan bahan pokok penting (Bapokting) di Toko Sembako Joko, Desa Serdang, Kecamatan Tanjung Bintang. Kegiatan ini dilakukan sebagai langkah preventif menghadapi potensi kenaikan harga di musim kemarau.
Pengecekan ini dipimpin oleh Waka Polsek Tanjung Bintang, AKP Bambang Priyatna, bersama Bripka Warsono dan Brigpol Ferdinand S. Mereka melakukan inspeksi langsung ke agen beras untuk memantau harga dan ketersediaan beras di tengah masyarakat.
Dalam pengecekan tersebut, AKP Bambang Priyatna menuturkan bahwa harga beras di wilayah ini masih berada dalam kisaran yang wajar, yakni antara Rp13.000 hingga Rp15.000 per kilogram, tergantung pada mereknya. Bahkan, harga beras turun Rp200 per kilogram, memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar.
AKP Bambang juga menyampaikan kepada para pemilik toko sembako agar tidak melakukan penimbunan beras, terutama di tengah cuaca yang sulit diprediksi. Ia berharap para pedagang bekerja sama menjaga kestabilan pasokan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Dalam kegiatan ini, himbauan tentang pentingnya ketahanan pangan dan kestabilan harga bahan pokok juga disampaikan kepada para pedagang. AKP Bambang menekankan bahwa stabilitas harga bahan pangan seperti beras sangat penting menjelang pemilu, guna menjaga situasi kondusif di wilayah tersebut.
Pengecekan ini juga bertujuan mencegah adanya praktik-praktik yang merugikan konsumen, seperti penimbunan bahan pokok. Dengan langkah ini, Polsek Tanjung Bintang berharap masyarakat tetap dapat membeli bahan pokok dengan harga terjangkau.
Selain menjaga harga beras, kegiatan ini turut membantu menciptakan komunikasi antara polisi dan warga. AKP Bambang berharap hubungan yang baik ini mampu mendorong kerjasama dalam menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan sekitar.
Dengan pengecekan rutin, Polsek Tanjung Bintang berupaya menjaga keseimbangan ekonomi dan mencegah gejolak harga yang merugikan masyarakat, sekaligus mengantisipasi dampak musim kemarau terhadap pasokan pangan di wilayah tersebut.