https://tribratanews.lampung.polri.go.id BANDARLAMPUNG - Menjelang bulan Ramadan, Pemprov Lampung berencana menggelar operasi pasar untuk menstabilkan harga bahan pokok di pasaran.
Dalam persiapan pelaksanaannya, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Provinsi Lampung, Evie Fatmawaty, menyampaikan bahwa pihaknya sedang menentukan lokasi yang akan menjadi titik operasi pasar.
"Kami akan kembali menggelar operasi pasar terutama menjelang Ramadan dan Lebaran. Saat ini, kami sedang merapatkan lokasi agar sesuai dengan target pelaksanaan operasi pasar ini." katanya. Rabu 21 Februari 2024.
Dalam operasi pasar sebelumnya di Pasar Panjang Bandar Lampung, Pemprov Lampung fokus menjual beras di tengah kenaikan harga beras.
Namun, Evie menegaskan bahwa ke depannya, operasi pasar akan lebih mempertimbangkan kebutuhan masyarakat.
"Kedepannya, kami akan menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. Jika ada kebutuhan tinggi dengan harga naik, itu yang akan menjadi fokus operasi pasar. Tujuan operasi pasar ini adalah membantu masyarakat, terutama saat panen agar hasilnya tetap laku di pasaran," tambahnya.
Sebelumnya, Pemprov Lampung telah memulai operasi pasar pada Jumat, 16 Februari 2024, di Pasar Panjang, Bandar Lampung.
Gubernur Lampung Arinal Djunaidi turut hadir dalam operasi pasar tersebut. Pada kesempatan itu, beras SPHP dijual dengan harga Rp52 ribu per kemasan 5 kg, membantu masyarakat memperoleh beras dengan harga yang lebih terjangkau.
Operasi pasar dilakukan sebagai respons terhadap kenaikan harga beras medium di beberapa pasar, termasuk Pasar Kangkung, Teluk Betung Selatan, Bandar Lampung, dan Pasar Tugu, Kedamaian, Bandar Lampung.
Harga beras dari berbagai merk bervariasi, dengan upaya membantu masyarakat mendapatkan bahan pokok dengan harga yang lebih stabil.
Beras medium merk RD dijual seharga Rp13.500 per kg, sementara merk Rojolele dihargai Rp15.000 per kg. Harga merk SPR adalah Rp13.000 per kg, dan beras Bulog dijual dengan harga Rp10.900 per kg.
Di sepanjang Pasar Tugu, Kedamaian, Bandar Lampung, terdapat variasi harga beras. Merk RD, misalnya, dijual Rp13.200 per kg, Rojolele seharga Rp15.200 per kg, SPR dihargai Rp11.000 per kg, dan Bulog dibanderol Rp10.400 per kg.
Sementara di Pasar Panjang, Panjang, Bandar Lampung, harga beras Rojolele mencapai Rp13.500 per kg, sementara Bulog dihargai Rp10.900 per kg.