Pemkot Metro Gelar Operasi Pasar Atasi Kelangkaan dan Kenaikan Harga Bahan Pokok

23/02/2024 20:30:00 WIB 1.286

https://tribratanews.lampung.polri.go.id METRO - Kenaikan harga kebutuhan bahan pokok di Kota Metro memicu kekhawatiran masyarakat. Operasi pasar yang digelar Pemerintah Kota setempat, Jum'at (23/2/2024) menjadi sorotan utama, mencoba menanggulangi dampak lonjakan harga tersebut.

Antrean panjang terjadi di Pasar Kopindo Metro, di mana masyarakat berbelanja produk sembako dari stand Pemkot dengan harga lebih terjangkau dari pasaran.

Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Metro, Elmanani, menjelaskan bahwa Pemkot menyediakan komoditas pangan dengan selisih harga lebih murah dari pasaran.

"Prioritas hari ini adalah harga bahan pokok yang fluktuatif seperti cabai, telur, minyak, dan gula. Harganya dijamin lebih murah daripada harga pengecer, dengan selisih sekitar Rp 4 Ribu hingga Rp 5 Ribu," ungkap Elmanani.

Operasi pasar dianggap sebagai langkah Pemkot untuk mengendalikan inflasi di Kota Metro.

Elmanani menyatakan bahwa kegiatan ini dilakukan secara rutin untuk menstabilkan harga dan mengendalikan inflasi.

Menanggapi kenaikan harga cabai merah, Elmanani mengimbau masyarakat agar tidak panik buying, menyebut bahwa harga kemungkinan akan normal setelah Ramadhan.

"Kalau cabai, saya mengimbau kepada masyarakat untuk tidak panik. Kalau untuk cabai ini kan bukan hanya saat ini saja, tapi di tahun-tahun yang lalu juga geliatnya sama," ungkapnya.

Wakil Walikota Metro, Qomaru Zaman, menyatakan keseriusan Pemkot dalam mengatasi kenaikan harga bahan pokok.

"Ya inilah salah satu bukti pemerintah Kota Metro sangat serius untuk melihat apa yang diperlukan dan dibutuhkan oleh masyarakat, termasuk pelayanan operasi pasar," kata Qomaru.

Ia mengklaim telah berkomunikasi dengan Gubernur Lampung untuk mengendalikan inflasi. Qomaru menekankan pentingnya operasi pasar sebagai solusi untuk menjaga stabilitas harga.

"Kalau pemerintah daerah kemarin sudah kita diskusikan dengan pak gubernur, bahwa semua kabupaten kota harus bergerak mendorong supaya semua harga -harga stabil. Ini hanya sementara, biasa setiap tahun menjelang Ramadhan dan Idul Fitri" tandasnya.

Dalam operasi pasar, Pemkot bekerja sama dengan Bulog dan distributor bahan pangan.

Bulog menjual beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) seharga Rp 51 Ribu per sak (5 kilogram), sementara distributor menawarkan minyak goreng kemasan Rp 12.500 perliter, gula Rp 14 Ribu perkilogram, dan bawang kating Rp 35 Ribu perkilogram.

Kenaikan harga bahan pokok menjadi perhatian Pemkot, yang berusaha menjaga stabilitas harga melalui operasi pasar dan kerjasama dengan pihak terkait.

Share this post