Tribratanews.lampung.polri.go.id - Polres Tulang Bawang Barat Polda Lampung :
Wadir Samapta Polda Lampung AKBP ANDY SISWANTORO ,membuka secara resmi Pelatihan Peningkatan Kemampuan Dalmas Polda Lampung Rayonisasi II Pelatihan tersebut dilaksanakan di Lapangan Komplek Perkantoran Pemda Kabupaten Tulang Bawang Barat pada hari Selasa 30 Agustus 2022 masing-masing Polres Rayonisasi 2 Polda Lampung dan Pleton dalmas dari masing - masing Polres Rayonisasi 2 Polda Lampung -+ 300 orang serta Bullshit -+ 50 orang.
Wadir Samapta Polda Lampung pada arahannya mengatakan bahwa dalam pelatihan Dalmas ini diikuti oleh Lk 350 Anggota Polri dalmas sabhara dan perwakilan dari Polres jajaran Rayonsasi II Polda Lampung yaitu Polres Mesuji, Polres Tulang Bawang Barat, Polres Tulang Bawang, Polres Lampung Timur dan Polres Lampung Tengah.Ujar nya
Kegiatan digelar dilapangan Pemda Tulang Bawang Barat dan dilatih langsung oleh Wadir Samapta Polda Lampung AKBP ANDY SISWANTORO, dan para pejabat Direktorat Samapta Polda Lampung, Dengan waktu yang singkat ini tidaklah mungkin peserta dapat menyerap segala ilmu yang dutularkan oleh pelatih namun setidaknya ada gambaran bagaimana cara menghadapi massa atau aksi Demo.
Pelatihan ini dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan dan kesiapsiagaan anggota dalam menangggulangi aksi unjuk rasa.
“Pelatihan ini juga bertujuan untuk melatih fisik anggota serta kesiapan anggota pada saat menghadapi unjuk rasa yang sebenarnya di lapangan,” tutur Wadir Samapta.
Selain itu juga, untuk mengingatkan kembali dalam gerakan maupun formasi Dalmas, dalam persiapan pengamanan massa dan mengantisipasi gangguan Kamtibmas lainnya yang terjadi di wilayah hukum di 5 kabupaten nantinya terutama menjelang kenaikan harga BBM.
“Pelatihan pengendalian massa ini dimulai dari latihan Dalmas awal yaitu tanpa menggunakan peralatan, sampai penggunaan peralatan seperti helm, tongkat serta tameng dan alat lainnya,”jelas Wadir Samapta.
Bahwa dalam pengendalian massa ini ada beberapa tahapan yang harus dilaksanakan oleh anggota saat dilapangan.kegiatan dimulai dari tindakan preventif dengan menurunkan tim negosiator, hingga menggunakan peralatan pemecah massa seperti gas air mata yang harus sesuai dengan Standart Operational Procedur (SOP) dilapangan.
“Dengan pelatihan ini diharapkan seluruh personel paham dan mengetahui tahapan dalam pengendalian masa imbuhnya.(humas_tubaba).