TribrataNewsPolrilampung-Kapolri Jenderal Listyo Sigit
Prabowo memberikan apresiasi kepada Forum Komunikasi Pimpinan Daerah
(Forkopimda) Malang Raya, Jawa Timur (Jatim), yang telah bekerja keras untuk
mensosialisasikan penggunaan fasilitas isolasi terpusat (isoter) kepada
masyarakat dan dapat menurunkan laju pertumbuhan Covid-19.
Hal
itu dikatakan Sigit saat memimpin rapat bersama Panglima TNI Marsekal Hadi
Tjahjanto, dengan Forkopimda wilayah Malang Raya, Jawa Timur, Sabtu
(11/9/2021).
Menurut
Sigit, Forkopimda Malang Raya harus mampu mempertahankan tren positif tingginya
angka isoter dan terus mengoptimalkan akselerasi vaksinasi demi mempercepat
target dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Apresiasi
kerja keras seluruh Forkopimda wilayah Malang Raya atas upaya menggeser pasien
isoman ke lokasi isoter melalui kegiatan 'Covid Hunter'. Hal ini perlu
direplikasi ke wilayah lain untuk mengurangi tingkat fatalitas," kata
Sigit.
Sigit
memaparkan, tingkat BOR di Jawa Timur sebesar 15% lebih rendah dari batas WHO
sebesar 60 persen dan BOR nasional 16 persen. Sedangkan untuk wilayah Malang
Raya tingkat BOR sebesar 16 persen. Tingkat BOR di Kabupaten Malang di atas BOR
Nasional sebesar 24 persen, sehingga perlu meningkatkan konversi tempat tidur
rumah sakit untuk pasien Covid-19.
Mantan
Kapolda Banten ini menekankan, dengan menurunya laju pertumbuhan kasus harian,
maka hal itu akan diiringi dengan pelonggaran aktivitas masyarakat, yang akan
berdampak pada roda perekonomian.
Jika
tak diiringi dengan pengawasan protokol kesehatan (prokes) yang ketat, kata
Sigit, hal itu bisa berdampak adanya potensi kembali melonjaknya kasus
Covid-19. Oleh sebab itu, Sigit mengimbau kepada Forkopimda, untuk tetap
melakukan penegakan prokes di setiap lokasi aktivitas masyarakat.
Demi
memastikan keselamatan warga dari virus corona saat beraktivitas, Sigit
menyebut, hal itu bisa diterapkan dengan strategi pengendalian Covid-19, yakni
prokes 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak), lalu 3T
(Tracing, Testing dan Treatment), serta percepatan vaksinasi nasional. Selain itu,
Forkopimda juga harus mengaplikasikan PeduliLindungi di setiap lokasi aktivitas
warga.
"Tentunya
ini menjadi tanggung jawab bersama Pemerintah, baik Pusat maupun Daerah, dan
seluruh masyarakat. Untuk menurunkan level Inmendagri diperlukan strategi
pengendalian Covid-19, protokol kesehatan 3M (memakai masker, mencuci tangan,
dan menjaga jarak serta penggunaan aplikasi peduli lindungi), penguatan
Testing, Tracing dan Treatment, dan akselerasi program vaksinasi
nasional," papar mantan Kabareskrim Polri ini.
Terkait
vaksinasi, Sigit menyebut, Forkopimda harus terus memaksimalkan dan
ditingkatkan. Terutama kepada pelajar, para guru dan pihak akademi terkait
lainnya. Hal itu sebagai penguatan kesiapan Pembelajaran Tatap Muka (PTM).
Disisi
lain, Sigit meminta kepada Forkopimda Malang Raya untuk mengantisipasi adanya
lonjakan aktivitas masyarakat di tempat-tempat objek wisata. Hal itu memang ada
segi positif soal membangkitkan ekonomi, namun negatifnya bisa pengaruhi laju
penyebaran Covid-19. Sebab itu, diperlukan pengaturan yang tepat.
"Antisipasi
munculnya fenomena Revenge Travel atau masyarakat membanjiri destinasi wisata
pasca-pembatasan mobilitas. Kabupaten
dengan level 2 sudah dapat membuka objek wisata sebesar 50 persen dengan prokes
ketat dan aplikasi PeduliLindungi," ucap Sigit.
Disisi
lain, Sigit menyebut, harus ada kerjasama yang kuat dengan relawan agar dapat
menambah kekuatan vaksinator. Sehingga, capaian vaksinasi di wilayah aglomerasi
dapat semakin maksimal.
Lebih
dalam, Sigit menyatakan, kepada Forkopimda Jawa Timur untuk melakukan
pengawasan dan penjagaan ketat terhadap Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang
kembali ke kampung halamannya masing-masing